Kehadiran Anak Dalam Keluarga
Do you like this story?
Punya anak itu menyenangkan, kehadiran mereka didalam keluarga sangat dinantikan. Mereka punya tempat yang unik didalam keluarga. Makanya, di hampir seluruh kebudayaan didunia, kemampuan suami-istri mendapatkan anak dalam perkawinan mereka pasti mendapat sorotan orang lain. Seperti iklan itu loh…
Pas pacaran ditanya ‘kapan kalian kawin ?
Pas udah kawin ditanya, ‘Kapan punya anak ?
Pas udah punya anak ditanya, ‘Kapan ya anak-anak ini pergi dari sini…nyebelin !
He..he..he…
Kehadiran anak di sebuah keluarga bagi masyarakat Mandailing juga menjadi isu sentral. Kehadiran mereka membawa makna beragam, ya sebagai penyambung garis keturunan, pewaris harta dan tahta, sebagai ‘bukti otentik’ kesehatan organ seksual, menjadi tumpahan ambisi atas segala ketidakmampuan orangtua mewujudkan dimasanya, bahkan menjadi simbol pemersatu keluarga besar. Apalagi jika mendapat anak laki-laki, mereka seperti jaminan kelangsungan nama baik keluarga dan marga.
Saya pribadi, walaupun tidak terlalu mendalami tradisi dan budaya masyarakat Mandailing tapi sangat mengerti bagaimana perlakuan keluarga pada yang namanya anak laki-laki. Full serpis !, apa-apa selalu mendapat perhatian yang lebih dan selalu di ‘dahulukan’. Walaupun keluarga Mandailing tersebut telah beranak pinak dirantau orang, punya pendidikan tinggi dan bahkan telah berasimilasi dengan masyarakat dari kebudayaan lain tetap saja, dalam kasus tertentu tradisi bahwa anak laki-laki mendapat perhatian yang lebih ketimbang anak perempuan tetap dilakukan. Pelakunya ? justru para ibu-ibu mereka sendiri. Hmm…
Bagi yang sulit punya anak, saya punya info yang bias di download disini

This post was written by: Juragan Pribumi
Juragan Pribumi is a blogger and Architect. Follow him on Twitter
0 Responses to “Kehadiran Anak Dalam Keluarga”
Posting Komentar